Total Tayangan Halaman

Selasa, 15 Mei 2012

Larangan-larangan yang terabaikan

(Berada ditempat sepi berduaan dengan perempuan ajnabi)

Syaitan sangat antusias mencelakakan manusia dan menjerumuskannya ke dalam perbuatan haram. Oleh sebab itu Allah SWT mengingatkan kita dengan firman Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar.” (QS An-Nuur : 21)
Syaitan berjalan ditubuh anak Adam melalui tempat mengalirnya darah (urat nadi). Dan diantaranya taktik syaitan untuk menjerumuskannya kedalam perbuatan yang keji adalah dengan (menyuruh berduaan dengan) perempuan ajnabi (bukan mahram). Oleh sebab itu syari’ah Islam menutup rapat jalan ini, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW :
“Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali syaitan adalah yang ketiga dari mereka.” (HR. At Tirmidzi)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi SAW bersabda :
“Jangan sekali-kali seorang laki-laki masuk menemui perempuan yang ditinggal pergi (suaminya) setelah hari ini, kecuali satu atau dua orang laki-laki lain.” (HSR Muslim)
Maka seorang laki-laki tidak dibolehkan berduaan saja, baik di rumah, di ATM atau di ruangan dengan perempuan ajnabi (bukan mahram), seperti istri saudara, pembantu, atau perempuan sakit bersama dokter dan semisalnya.
Banyak orang yang memandang enteng masalah ini, mungkin karena terlalu percaya dengan dirinya dan orang lain, sehingga disebabkan yang demikian terjadi perbuatan keji atau yang mengarah kepadanya, dan tambah buruk lagi tercampur-baur keturunan dan anak-anak haram. Subbhanallah...

dikutip dari Muhammad Sholeh Al Munajjid dari bukunya yang berjudul Larangan-larangan yang terabaikan cetakan ketiga 1416 H penerbit Maktabah Al-khudhory, Madinah Al-Munawwaroh.


Minggu, 04 Maret 2012

Bahaya meniup makanan panas

Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dari sunah rasul diatas, ternyata kita bisa dijelaskan berdasarkan pendekatan secara kimiawi. kita tahu, makanan yang panas akan menguapkan uap air atau (H2O), dan hasil pengeluaran pernapasan kita menghasilkan karbondioksida, dan ketika keduanya bersatu saat kita meniup makanan yang masih panas keduanya akan bereaksi menjadi asam karbonat (H2CO3) yang jelas bersifat asam. reaksinya :
H2O + CO2 => H2CO3

Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalahmerupakan larutan yang dapat mempertahankan pH atau biasa disebut buffer dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sekitar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis ialah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis. oleh sebab itu kelainan pada metabolisme tubuh akan terjadi.
Ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, pada akhirnya, menurut artikel kesehatan yang saya kutip, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
Jadi ternyata Rasul SAW mensunahkan segala sesuatu bagi kita sebagai umatnya tidak lain tidak bukan bermanfaat bagi kita sendiri yang dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan. Subhanallah..

Kamis, 16 Februari 2012

Verifikasi metode dan Validasi metode

Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode standar. Verifikasi ini dilakukan terhadap suatu metode standar sebelum diterapkan di laboratorium. Verifikasi sebuah metode bermaksud untuk membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan mampu melakukan pengujian dengan metode tersebut dengan hasil yang valid. Disamping itu verifikasi juga bertujuan untuk membuktikan bahwa laboratorium memiliki data kinerja. Hal ini dikarenakan laboratorium yang berbeda memiliki kondisi dan kompetensi personil serta kemampuan peralatan yang berbeda. Sehingga, kinerja antara satu laboratorium dengan laboratorium lainnya tidaklah sama.
Didalam verifikasi metode, kinerja yang akan diuji adalah keselektifan seperti uji akurasi (ketepatan) dan presisi (kecermatan). Dua hal ini merupakan hal yang paling minimal harus dilakukan dalam verifikasi sebuah metode. Suatu metoda yang presisi (cermat) belum menjadi jaminan bahwa metode tersebut dikatakan tepat (akurat). Begitu juga sebaliknya, suatu metode yang tepat (akurat) belum tentu presisi.
Hubungan antara akurasi dan presisi dalam uji metode dapat terjadi dalam empat hal:
  • Akurasi dan presisi sama-sama rendah
  • Presisi tinggi, akurasi rendah
  • Presisi rendah, akurasi tinggi
  • Akurasi dan Presisi tinggi.
Jika diimajinasikan kedalam dunia nyata, akurasi dan presisi digambarkan dengan anak-anak panah yang dilepaskan dari busur dan sasaran tembak. Dikatakan akurat dan presisi atau cermat dan tepat, jika anak panah yang dilepaskan dari busur tepat mengenai pusat sasaran panah yang dituju. Ketika anak panah kedua dilepaskan, maka harus tepat mengenai pusat sasaran, dan seterusnya. Artinya, setiap kali pengulangan berada pada sasaran yang hendak dituju.
Meskipun demikian, akurasi tidaklah sama dengan presisi dan tidak sama dengan reliabilitas/keandalan suatu data. Akurasi diartikan sebagai kedekatan hasil analisa terhadap nilai yang sebenarnya. Presisi diartikan sebagai kedekatan antara sekumpulan hasil analisa. Sedangkan reliabilitas data adalah gabungan antara presisi dan akurasi. Dengan kata lain, akurasi bertujuan untuk mendapatkan suatu nilai yang benar. Presisi bertujuan untuk mendapatkan nilai yang sama. Sedangkan reliabilitas data adalah untuk mendapatkan nilai yang benar dan sama.
Reliabilatas data (keandalan suatu data) merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu laboratorium analisa. Suatu laboratorium yang berkualitas harus dapat mengeluarkan data-data yang andal dan dapat dipercaya (memiliki akurasi dan presisi tinggi). Dalam skala industri, laboratorium bertugas sebagai “pabrik” yang memproduksi data, kemudian data ini akan diteruskan kepada pihak proses yang memproduksi barang yang sebenarnya. Dan tentu saja mereka akan memproduksi barang sesuai dengan data-data yang dikeluarkan laboratorium. Apa jadinya jika formula dan analisa yang dikeluarkan laboratorium (misalnya farmasi) salah ? Bisa jadi obat yang akan diproduksi akan tidak sesuai dengan fungsinya.
Validasi Metode
Berdasarkan SNI 19-17025-2000, validasi adalah konfirmasi suatu metode melalui pengujian dan pengadaan bukti bahwa syarat-syarat tertentu dari suatu metode telah dipenuhi.
Validasi perlu dilakukan oleh laboratorium terhadap :
  • Metode non standar
  • Metode yang dikembangkan sendiri
  • Metode standar yang digunakan diluar lingkup yang dimaksud
  • Metode standar yang dimodifikasi
  • Metode standar untuk menegaskan dan mengkonfirmasikan bahwa metode tersebut sesuai dengan penggunaannya.
Dalam melakukan validasi metode parameter yang harus diuji meliputi : 
1. Limit of detection (LOD) dan Limit of Quantitation (LOQ)
            Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas deteksi merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama.
           Penentuan batas deteksi suatu metode berbeda-beda tergantung pada metode analisis itu menggunakan instrumen atau tidak. Pada analisis yang tidak menggunakan instrumen batas tersebut ditentukan dengan mendeteksi analit dalam sampel pada pengenceran bertingkat. Pada analisis instrumen batas deteksi dapat dihitung dengan mengukur respon blangko beberapa kali lalu dihitung simpangan baku respon blangko dan formula di bawah ini dapat digunakan untuk perhitungan
Q = (k x Sb)/Sl
Q = LOD (batas deteksi) atau LOQ (batas kuantitasi)
k = 3 untuk batas deteksi atau 10 untuk batas kuantitasi
Sb = simpangan baku respon analitik dari blangko
Sl = arah garis linear (kepekaan arah) dari kurva antara respon terhadap konsentrasi = slope (b pada persamaan garis y = a+bx)
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada persamaan garis linier y = a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku residual (Sy/x.)
a. Batas deteksi (LoD)
Karena k = 3, Simpangan baku (Sb) = Sy/x, maka:
LoD = (3 Sy/x)/ Sl
b. Batas kuantitasi (LoQ)
Karena k = 10, Simpangan baku (Sb) = Sy/x, maka:
LoQ = (10 Sy/x)/Sl
              Cara lain untuk menentukan batas deteksi dan kuantitasi adalah melalui penentuan rasio S/N (signal to noise ratio). Nilai simpangan baku blanko ditentukan dengan cara menghitung tinggi derau pada pengukuran blanko sebanyak 20 kali pada titik analit memberikan respon. Simpangan baku blanko juga dihitung dari tinggi derau puncak ke puncak, jika diambil dari tinggi puncak derau atas dan bawah (Np-p) maka s0 = Np-p/5 sedangkan kalau dari puncak derau bawah saja (puncak negatif) maka s0 = Np/2, selanjutnya perhitungan seperti tersebut di atas.
2. Working Range
Working range merupakan rentang kerja, mulai dari batas terendah sampai batas tertinggi.
3. Linear Range
Linear range merupakan rentang linear dalam rentang kerja.
4. Sensitivitas/ Kepekaan
Sensitivitas merupakan kemampuan untuk mengukur analit dengan akurat tanpa adanya gangguan dari komponen matriks dalam sampel.
5. Ketahanan Metode
Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari analisis sampel yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti laboratorium, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda, dll. Ketangguhan biasanya dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja pada hasil uji. Ketangguhan metode merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antara lab dan antar analis.
Ketangguhan metode ditentukan dengan menganalisis beningan suatu lot sampel yang homogen dalam lab yang berbeda oleh analis yang berbeda menggunakan kondisi operasi yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda tetapi menggunakan prosedur dan parameter uji yang sama.
Derajat ketertiruan hasil uji kemudian ditentukan sebagai fungsi dari variabel penentuan. Ketertiruan dapat dibandingkan terhadap keseksamaan penentuan di bawah kondisi normal untuk mendapatkan ukuran ketangguhan metode. Perhitungannya dilakukan secara statistik menggunakan ANOVA pada kajian kolaboratif.
1. Akurasi
Akurasi diartikan sebagai kedekatan hasil analisa terhadap nilai yang sebenarnya. Akurasi menggambarkan kesalahan sistematik atau bias.
2.   Presisi
Presisi diartikan sebagai kedekatan antara sekumpulan hasil analisa. Presisi menggambarkan kesalahan acak.
Sedangkan dalam verifikasi tidak selengkap dalam melakukan validasi, parameter minimal yang diuji adalah akurasi dan presisi.
contoh ujinya bisa diliat neng klik Disini.
(Udah dulu akh blajarnya neng ngantuk besok mau aku perbaiki susunannya) :D
Spesial for you:

Jumat, 23 Desember 2011

Contoh proposal pengajuan PKL bidang analisis kimia



PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LAPANG
DI PT. BAYER INDONESIA
















PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
KEMENTRIAN  PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011


LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG

Program Studi             : Analisis Kimia
Tempat Pelaksanaan    : PT. Bayer Indonesia
Dilaksanakan               : Semester 6 / Tahun 2011
Pemohon                     : Ni Made Ratna Noviandari  J3L109113
                                      Rista Wahyu Nugroho          J3L109134


Peserta PKL
           


Ni Made Ratna Noviandari                                                    Rista Wahyu Nugroho
NIM. J3L109113                                                                    NIM. J3L109040




Bogor, 19 September 2011

Mengetahui,
Koordinator Program Keahlian Analisis Kimia



(Armi wulanawati,S.Si,M.Si)
NIP.19690725 200003 2 001



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
            Mahasiswa merupakan generasi penerus yang pada gilirannya akan memikul tanggung jawab guna mensukseskan pembangunan nasional dan memajukan bangsa dan negara. Kebutuhan akan kemampuan dan profesionalisme menuntut adanya pelatihan dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, guna meningkatkan wawasan dan kemampuan pada bidang Analisis Kimia dan juga untuk memenuhi persyaratan wajib perkuliahan, maka kami bermaksud untukdapat melaksanakan praktik kerja lapangan(PKL).
Dalam era globalisasi dunia dan perdagangan yang bebas, diperlukan adanya industri yang maju dengan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Selain mendapatkan berbagai teori di bangku pendidikan formal, maka diperlukan adanya pengalaman kerja di lapangan. Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut adalah dengan mengadakan kerja praktik di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari di bangku kuliah.
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah di Program Keahlian Analisis Kimia Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai sarana untuk  mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu, dengan kerja praktik akan diperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai analisis, khususnya analisis pengolahan dan  pemurnian bahan organik  di tempat PKL. Dalam mencapai usaha tersebut, tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak,baik pihak institusi maupun instansi terkait.

1.2.Ruang Lingkup
Pelaksanaan praktik  kerja lapangan dilaksanakan di lingkup PT BAYER INDONESIA khususnya di laboratorium kimia.



1.3.Dasar Pemikiran
1.      Guna memenuhi kurikulum perkuliahan di Direktorat Program Diploma     Institut  Pertanian Bogor (IPB), khususnya Program Keahlian Analisis Kimia.
2.      Tujuan pendidikan IPByaitu: kepemimpinan, keahlian, kemandirian, kreativitas, berpikir ilmiah dan sikap hidup bermasyarakat.
3.      Diperlukan keselarasan antara sistem pendidikan tinggi dan dunia kerja.
4.      Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
5.      Syarat kelulusan untuk memperoleh gelar A.Md di Program Keahlian Analisis Kimia Diploma IPB.

1.4.TujuanPraktikKerjaLapang
1.   Umum
Tujuan dari Praktik Kerja Lapang (PKL) secara umum adalah untuk memenuhi persyaratan akademis pada Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan diploma.

2.   Khusus
Sedangkan tujuan dari Praktik Kerja Lapang (PKL) secara khusus adalah sebagai berikut :
1.      Memperluas ilmu pengetahuan yang dimiliki dan dapat mengaplikasikannya setelah selesai dalam PKL.
2.      Agar mahasiswa dan berperan pro-aktif dalam kebutuhan masyarakat industri Indonesia yang sedang membangun.
3.      Untuk mengetahui, memahami, dan mempelajari, serta mengikuti kegiatan perusahaan pada bidang-bidang terkait dengan bidang disiplin ilmu Analisis Kimia.
4.      Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi pada berbagai bidang terlebih Analisis Kimia serta memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu lain yang berkaitan sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG

2.1. Mekanisme Praktik Kerja Lapang
            Peserta yang melaksanakan Praktik Kerja Lapang memerlukan bimbingan baik dari pihak Diploma maupun pihak perusahaan selama proses PKL berlangsung. Beberapa data yang diperoleh selama proses PKL berlangsung akan dilaporkan sebagai tugas akhir.

2.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapang dilaksanakan di PT BAYER INDONESIA yang beralamat di Jalan Raya Jakarta bogor km 32 16416 .Praktik Kerja Lapang dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan maret 2012 sampai april 2012 pada jam dan hari kerja yang telah di tetapkan oleh PT BAYER INDONESIA.

2.3.ManfaatPraktikKerjaLapang
Praktik Kerja Lapang ini memiliki banhyak manfaat bagi mahasisa, penyelenggara PKL, serta bagi perusahaan yang dijadikan tempat PKL. Bagi mahasiswa bermanfaat sebagai sarana untuk menguji sebagian besar kemampuan mahasiswa tang telah diberkan selama duduk di bangku kuliah, memperdalam serta mengasah keterampilan  mahasiswa pada saat menghadapi dunia kerja, serta menambah wawasan, penetahuan dan pengalaman selaku generasi yang didik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerja.
Bagi penyelenggara, kegiatan PKL ini memiliki kegunaan sebagai bahan masukan untuk mengeveluai sampai sejauh mana program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagi perusahaan, kegiatan PKL memiliki kegunaan sebagai saran interaksi antar lembaga pendidikan tinggi dengan perusahaan tersebut.




2.4. Rencana Pelaksanaan
(rencana kegiatan terlampir)

2.5.Peserta
Peserta kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yaitu mahasiswa semester akhir (semester 6) Program Keahlian Analisis Kimia Kementrian Program Diploma Institit Pertanian Bogor, dengan nama sebagai berikut :
1.         Nama          : Ni Made Ratna Noviandari
NIM            : J3L109113
2.        Nama          : Rista Wahyu Nugroho
       NIM            : J3L109134
(riwayat hidup dan IP terlampir)

2.6.Keunggulan
Mahasiswa memiliki keterampilan sebagai analis dalam menggunakan berbagai metoda analisis termasuk penggunaan instrumen mutakhir, memiliki kemampuan manajerial di bidang analisis kimia, dan memiliki keterampilan melakukan analisis kimia pada bidang lingkungan, produk-produk pertanian, produk industri hasil pertanian, produk bahan alam dan industri olahannya, kesehatan.
(Daftar Mata Kuliah yang Telah didapat oleh Perserta terlampir)






BAB III
PENUTUP

Demikian proposal PKL ini dibuat sebagai pertimbangan bagi pihak perusahaan yang akan memberikan tempat untuk PKL, dalam hal ini PT. BAYER INDONESIA. Besarharapan kami, pihak perusahaaan dapat memberikan jawaban dua minggu setelah proposal ini disampaikan. Bantuan dan dukungan dari semua pihak yang terkait akan sangat berperan agar kegiatan PKL ini terlaksana dengan baik dan lancer sesuai dengan yang diharapkan. Atas perhatian dan kerjasama bapak/ibu, kami ucapkan terimakasih.



LAMPIRAN
I.       RencanaPelaksanaan

1.   Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) Maret 2011 – April 2011
No
RencanaKegiatan
MingguKe-
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Pengenalan Lokasi








2
Pemilihan Bidang PKL








3
Telaah Pustaka








4
Penentuan Metode Kerja








5
Implementasi Bidang Kajian








6
Kerja Laboratorium








7
Penulisan Laporan








8
Presentasi









II.    Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1.   N a m a                              :     Ni Made Ratna Noviandari   
2.   Tempat & tanggal lahir     :     Karangasem, 13 November 1990
3.   Jenis Kelamin                    :     Perempuan
4.   A g a m a                           :     Hindu
5.   e-mail                                :     made.ratna@yahoo.com
6.   No Handphone                 :     085695652xxx
7.   Alamat                              :     Perum Jatijajar Blok B9 No 3
8.  Status                                 :    BelumMenikah
9.  Warga Negara                    :    Indonesia

Pendidikan Formal
No.
Pendidikan Formal
Tahun Lulus
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
TK TUNAS HARAPAN
SDN KOTA BARU II
SMPN 13 BEKASI
SMA YASPEN TUGU IBU
Program KeahlianAnalisis Kimia Program Diploma IPB
1997
2003
2006
2009
2012
Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
2009-sekarang

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.





(Ni Made Ratna Noviandari)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama                                       :  Rista Wahyu Nugroho
Alamat                                 :  Jalan raya citayam Gang Gandaria 1 RT 005/05 No 101 kel. Ratu Jaya Kecamatan cipayung kota Depok.
Kode Pos                                :  16431
Nomor Telepon                       :  083819778xxx
Email                                       :  Ristawahyunugroho@yahoo.com
Jenis Kelamin                          :  Laki-laki
Tanggal Kelahiran                   :  10 Juli 1991
Status Marital                          :  Belum Menikah
Warga Negara                         :  Indonesia
Agama                                     :  Islam
Pengalaman Organisasi        :  - Ketua Bakti Sosial acara program keahlian Analisis Kimia.
-    OSIS SMPN 1 Depok divisi akademik.
-    Anggota divisi akademik organisasi “Aromatik”.
-    Anggota divisi Transportasi acara Makrab Analisis kimia.

Pendidikan Formal
No.
Pendidikan Formal
Tahun Lulus
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
TK Dharma Bakti 2
SDN Pancoran Mas 2, Depok
SMP Negeri 1 Depok
SMA Yaspen Tugu Ibu 1, Depok
Program Keahlian Analisis Kimia InstitutPertanian Bogor
1997
2003
2006
2009
2012
Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
2009-sekarang


Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.




(Rista Wahyu Nugroho)
III.          Daftar Mata Kuliah yang Telah didapat Oleh Peserta
Mata Kuliah
Jumlah SKS
Semester 1
Matematika
3
Biologi
3
Fisika
3
Bahasa Inggris
3
Kimia Dasar
3
Manajemen Laboratorium dan Keselamatan Kerja
3
Pengetahuan Bahan  dan Alat
3
Semester 2
Aplikasi Komputer
3
Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan
3
Agama
2
Bahasa Indonesia
3
Kimia Analitik Dasar
4
Kimia Organik
4
Kimia Anorganik
4
Semester 3


Biokimia
3
Mikrobiologi
3
Kimia Fisik
3
Elektroanalitik
4
Spektroskopi I
4
Kromatografi I
4
Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat
3






Semester 4
Kimia Klinis
3
Kimia Industri
3
Kimia Koloid
3
Kimia Lingkungan
3
Unit Operasi
2
Spektroskopi II
3
Kromatografi II
3
Standarisasi Manajemen Mutu Industri
3
Semester 5
Kimia Bahan Alam
3
Analisis Komponen Aktif dan Uji Aktivitas
3
Kuliah Lapangan
2
Statistika untuk Kimia Analitik
2
Kepustakaan Kimia
1
Kimia Pangan
3
Kimia Farmasi
2
Wirausaha Kimia
2
Total SKS :
109



IV. Format Laporan PKL
GARIS BESAR (FORMAT) LAPORAN PKL

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I.         PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang Praktek KerjaLapangan
b.      Tujuan Praktek Kerja Lapangan
c.       Tempat dan Waktu
d.      Metode Praktek Kerja Lapang
II.      KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
a.       Sejarah
b.      Visidan Misi Perusahaan
c.       Lokasi Perusahaan
d.      Struktur Organisasi
e.       Kondisi Pelayanan
f.       Sarana dan Prasarana
III.   HASIL DAN PEMBAHASAN
a.       Hasil
b.      Pembahasan
IV.   PENUTUP
a.       Kesimpulan
b.      Saran
DAFTAR PUSTAKA